Sabtu, 23 Mei 2009

SEGERA BERIKAN PENDIDIKAN SEKS UNTUK REMAJA.


Banyaknya kasus asusila baik yang ringan maupun berat, akhir-akhir ini sangat sering ditemui di semua daerah di Indonesia. Tak terkecuali di kota Blitar, kota yang notabene selalu berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas pendidik nya. Mencuatnya berbagai kasus pelecehan seksual, bebasnya akses video porno bahkan sampai terjadinya pergaulan bebas (free sex) antar siswa di suatu sekolah selalu membuat kalang kabut pihak sekolah dan orang tua. Namun, sikap tradisional yang selama ini digunakan senjata oleh “semua” sekolah berupa mengeluarkan siswa yang ketahuan melakukan free sex, apalagi sampai hamil tak juga berubah seiring dengan digulirkannya paham “open minded” dibidang pendidikan. Berbagai sikap negative yang ditunjukkan oleh lembaga pendidikan khususnya sekolah seolah memberi kesan sekolah ogah bertanggung jawab dengan nasib siswa atau siswinya yang melakukan free sex. Bisa dibilang bahwa sekolah melakukan “tabrak lari” terhadap siswa. Selain itu berbagai elemen sekolah juga seakan tidak mau belajar dari pengalaman dan belajar dari lingkungan tentang fenomena perilaku remaja yang semakin memprihatinkan, semua kompak untuk menangani siswa atau siswi yang melakukan free sex setelah semuanya terjadi alias ketika “nasi sudah menjadi bubur” barulah pihak sekolah bertindak. Tak ada kegiatan preventif untuk para siswa/siswi yang mulai memasuki masa remaja yang penuh gejolak. Oleh karena itu pendidikan seks untuk remaja memang satu agenda pendidikan nasional yang seharusnya benar-benar mendapat perhatian yang besar oleh semua pihak yang ikut menyelenggarakan pendidikan.

2 komentar:

Dhugel mengatakan...

Bagus juga lo...malah lebih bagus..mbok aq diwarahi....yok apa kabare bocah SMP 6 saiki....apa banyak masalah....kliatannya kok mendung....

Dhugel mengatakan...

jenengan ...juga ga mau bales kiriman email saya...pa emang gak punya duit yo...tuk ngenet...yok apa programe PSB taun ngarep...?